Apa itu Tauhid dan Ilmu Tauhid?

    

     

PENGERTIAN

 

APA ITU TAUHID?


      Keyakinan terhadap keesaan Allah swt yang telah menciptakan, memelihara, dan telah menentukan seluruh hal yang ada di alam ini. Kalimat Tauhid berasal dari kata fi’il wahhada-yuwahidu yang artinya menjadikan sesuatu jadi satu saja. Keyakinan ini memiliki juga di sebut dengan Rububiyyah. Dari sini kita belajar bahwa kuasa Allah swt itu sangat besar dan kita harus selalu bersyukur dengan apa yang telah Allah swt berikan kepada kita atas segala nikmat-Nya.

Apa itu Ilmu Tauhid?

            Ilmu tauhid adalah ilmu yang mempelajari tentang wujud Allah, tentang sifat- sifat yang wajib disifatkan kepada-Nya, sifat yang sama sekali wajib di lenyapkan daripada-Nya, serta pula membahas tentang rasul-rasulnya, memperkuat keyakinan kerasulan mereka, dan sifat sifat yang ditetapkan kepada mereka begitu pula apa saa yang dilarang oleh para rasul. Hal ini sejalan dengan surat Az-Zumar ayat 14-15 yang artinya:

"Katakanlah: 'Hanya Allah saja yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku'. Maka sembahlah oleh kalian (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia." (Q.S. az-Zumar [39]: 14-15).

 

Hakikat Tauhid

        Tauhid adalah suatu kewajiban utama bagi kaum muslim tapi sayangnya kaum muslim jaman sekarang tidak mengerti hakekat dan keduduka Tauhid. Dalam cara pengesaannya dibagi menjadi 3 jenis yaitu berikut pula dengan penelasannya;

1.      Mengesakan Allah di dalam Rububiyah-Nya

Arti dari hal tersebut mengatakan bahwa perbuatan perbuatan yang hanya dapat dilakiukan oleh Allah swt seperti menciptakan dan mengatur segala sesuatu di dunia ini baik dari kegunaan atau pun manfaatnya seperti Qs. Ath-Thur:35-36 (Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan? Ataukah mereka yang telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak mengetahui apa yang mereka katakan)

 

2.   Mengesakan Allah di dalam Uluhiyah-Nya

 

Arti dari hal tersebut adalah cara kita mengesakan Allah swt dengan segala macam ibadahnya seperti shalat, nadzar, doa, menyembelih, tawakkal, taubat, berharap, dan mencinta berbagai macam ibadah lainnya. Sebagai mana di firmankan Allah mengenai kaum Quraisy yang mengikari tauhid dari dakwah para rasul “Mengapa ia menjadikan sesembahan-sesembahan itu sesembahan yang satu saa? Sesungguhnya ini bena-benar suatu hal yang sangat mengherankan” (Shaad:5).

 

3.    Mengesakan Allah Dalam Nama dan Sifat-Nya

 

Artinya kita beriman kepada nama-nama dan sifat sifat Allah yang di terangkan dalam Aal-Qura’an dan Sunnah dari para rasul, dan kita uga meyakini bahwa nama-nama yang indah hanya milik Allah swt yang di sebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadist tersebut sebagaimanapula di dalam Hadistnya “Dialah Aallah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang membentuk Rupa, Hanya bagi Dialah Asmaaul Husna.” ( Al-Hasyr:24)

 

Dasar-dasar ilmu Tauhid

 

                   Selain pengertian ada pula dasar-dasar yang mendasari adanya ilmu Tauhid, yaitu:

  1. Percaya kepada Allah.
  2. Percaya kepada Malaikat-malaikat-Nya.
  3. Percaya kepada Kitab-kitab-Nya.
  4. Percaya kepada Rasu-rasul-Nya.
  5. Percaya kepada Hari Akhir/Akhirat.
  6. Percaya kepada qadha dan qadar dari Allah.

 

Kedudukan Tauhid

          Tauhid memilki kedudukan yang sangat tinggi di dalam agama ini. Saya akan mengambil dari jenis Tauhid Uluhiyah (ibadah) yang sering di langgar ataupun di tinggalkan di jaman sekarang.

 

Ø  Tauhid Aadalah Tujuan Penciptaan dari Manusia

Seperti yang di firmankan oleh Allah swt “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56) yang mencakup seluruh macam bentuk ibadah sebagai mana di jelaskan oleh Ibnu Abbas Rodhiyallohu ‘anhu sebagai mana firman Allah “Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian.” (Al Anbiya: 16-17). “Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al-Mu’minun: 115)

Ø  Tauhid Adalah Tujuan Diutusnya Para Rasul

Sebagai mana di jelaskan oleh firman Allah yang berbunyi “Dan sungguh Kami telah mengutus rosul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Alloh, dan jauhilah Thaghut itu’.” (An-Nahl: 36). Makna dari ayat tersebut yaitu dari Nabi Nuh sampai dengan Nabi Muhammad yang di utus Allah swt untuk mengajak para kaumnya untuk hanya beribadah kebada Allah semaa dan tidak mempersekutukan-Nya.

Ø Tauhid Merupakan Perintah Allah yang Paling Utama dan Pertama.

 

Allah berfirman, Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. (An-Nisa: 36). Dari ayat tersebut yang berisi perintah perintah dari Allah untuk menyembahnya-Nya dan tidak menyekutukan-Nya.

 

 

Hukum mempelajari ilmu Tauhid

 

        Hukum mempelajari ilmu tauhid adalah fardhu ‘ain bagi setiap orang mukallaf, walau hanya mengetahuinya dengan dalil-dalilnya yang global. Adapun mempelajari ilmu tauhid dengnan dalil yang terperinci hukumnya adalah fardhu kifayah.

 

Manfaat mempelajari ilmu Tauhid

 

          Berikut adalah manfaat manfaat dari mempelajari ilmu Tauhid yang jika di terapkan di kehidupan sehari-hari.

a.    Tauhid yang kuat akan menumbuhkan sikap kesungguhan, pengharapan dan optimisme di dalam hidup ini. Sebab orang yang bertauhid meyakini bahwa kehidupan dunia adalah ladang akhirat.

b.   Orang yang bertauhid jika suatu saat dikaruniai harta, maka ia akan bersyukur dan menggunakan hartanya itu di jalan Allah. Sebab ia yakin bahwa harta dan segala yang ada adalah milik Allah.

c.    Dengan bertauhid akan mendidik akal manusia supaya berpandangan luas dan mau mengadakan penelitian tentang alam. Al-Qur’an telah memerintahkan kepada kita supaya memperhatikan penciptaan langit, bumi, dan segala isinya.

d.   Orang yang bertauhid akan merendahkan diri dan tidak tertipu oleh hawa nafsu yang ada pada dirinya. Misalnya, jika ia akan tertipu hawa nafsu, maka dia segera mengingat bahwa Allah Maha Kaya.

e.    Dengan mentauhidkan Allah, kita akan menjauhkan diri dari anganangan yang kosong. Semua amal perbuatan manusia akan dihisab dan dibalas oleh Allah Swt.

f.     Dengan bertauhid yang benar, kita akan diliputi ketenangan dan pengharapan. Ia akan merasa tenang setelah mengetahui bahwa Allah dekat, mengabulkan permohonan, menerima taubat dan menolong orang-orang teraniaya.

g.   Orang yang menjaga tauhidnya akan menjamin seseorang akan masuk surga, tempat yang penuh dengan kenikmatan

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Qada dan Qadar?

Tauhid Uluhiyyah dan Tauhid Rububiyah

Kesadaran Manusia yang Kurang Akan Kebersihan Di Semarang