Aliran aliran Islam
Aliran-aliran
dalam Islam.
Dalam Islam
terdapat beberapa alirannya yaitu
1. - Khawarij
2. -Murji’ah
3.
-Mu’tazilah
4.
-Asy’ariyah
5.
-Maturidiyah.
Mari kita buat
pengertian satu per satu
1. 1. Khawarijj
Khawarij adalah aliran teologi tertua dalam Islam. Berawal dari peristiwa
al- tahkim (arbitrase) yang diadakan antara Ali bin Abi Talib dan Mu’awiyah bin
Abi Sufyan, situasi politik makin memanas, Peperangan yang terjadi antara
pasukan Ali bin Abi Talib dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan yang hampir dimenangkan
oleh pihak Ali bin Abi Talib, tiba-tiba berhenti, karena dari pihak Mu’awiyah
bin Abi Sufyan, hampir semua pasukan mengibarkan selembar kitab suci al-Qur’an
di atas ujung tombak. Hal itu diartikan pasukan ‘Ali bin Abi Talib sebagai
permintaan damai.
Ciri ciri Khawarijj
1. Mudah mengkafirkan orang yang tidak
segolongan dengan mereka, walau pun sama-sama menganut Islam
2. Menurut mereka, Islam yang benar adalah
yang diamalkan kelompoknya. Islam lainnya dianggap tidak benar
3. Orang-orang Islam yang tersesat dan
kafir perlu dikembalikan ke jalan yang benar, namun yang sesuai pemikiran kaum
khawrij
4. Karena tidak sepaham dengan lingkungan
sekitar, kaum khawarij mengangkat imam dari golongannya sendiri
5. Kaum khawarij bersikap fanatik dan
tidak segan menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya.
Dr Yusuf Qardhawi juga menjelaskan, ciri kaum khawarij telah dijelaskan
dalam hadits Nabi Muhammad SAW
سَيَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ أَحْدَاثُ الأَسْنَانِ سُفَهَاءُ الأَحْلاَمِ
يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ، يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ
حَنَاجِرَهُمْ، يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ،
فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ؛ فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا لِمَنْ قَتَلَهُمْ
عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: "Akan keluar di akhir
zaman, sekelompok kaum yang pengalamannya kurang (pemahaman agamanya sedikit),
akalnya bodoh. Mereka mendengung-dengungkan ucapan terbaik yang ada di muka
bumi ini. mereka membaca Al-quran, namun tidak melewati tenggorokannya. Mereka
melesat dari agama, sebagaimana anak panah melesat dari hewan sasaran. Jika
kalian menjumpai mereka, bunuhlah mereka. Karena membunuh mereka ada pahalanya
di sisi Allah, bagi yang berhasil membunuh mereka." (HR Bukhari).
2. 2.Murji’ah
Aliran Murji'ah adalah golongan yang terdapat
dalam Islam yang muncul dari golongan yang tak sepaham dengan Khawarij. Ini
tercermin dari ajarannya yang bertolak belakang dengan Khawarij. Pengertian
Murji'ah sendiri berasal dari kata arja'a yaitu menunda ataupun menangguhkan
atau juga penangguhan keputusan atas perbuatan seseorang sampai di pengadilan
Allah SWT kelak. Jadi, mereka tak mengkafirkan seorang Muslim yang berdosa
besar, sebab yang berhak menjatuhkan hukuman terhadap seorang pelaku dosa
hanyalah Allah SWT, sehingga seorang Muslim, sekalipun berdosa besar, dalam
kelompok ini tetap diakui sebagai Muslim dan punya harapan dan kesempatan untuk
bertobat. Adapun kaum Murji'ah terbagi menjadi dua golongan yaitu;
1)
Murji'ah
Moderat berpendapat bahwasanya orang yang melakukan dosa besar bukanlah kafir
dan tidak kekal di neraka melainkan akan dihukum di neraka sesuai dengan
besarnya dosa yang telah dilakukan. dan ada kemungkinan bahwa Allah akan
mengampuni seluruh dosanya tersebut.perihal Iman Murji'ah Moderat berpendapat
iman adalah pengetahuan dan pengakuan akan segala yang datang dari Allah,bahkan
iman tidak memiliki sifat bertambah ataupun berkurang dan tidak ada perbedaan
di antara manusia dalam hal keimanan.
2)
Murji'ah
Ekstrem berpendapat setiap muslim yang beriman kepada Allah dan kemudian
menyatakan kekufuran secara lisan dia tidak dikatakan kafir, karena iman dan
kafir tempatnya didalam hati bukan pada bagian lain dari tubuh manusia,
sekalipun seseorang itu menyembah berhala bagi Allah orang itu tetap seorang
yang sempurna keimanannya.
Ciri ciri Murji’ah
1)
Mereka
berpendapat, iman hanya sebatas penetapan dengan lisan, atau sebatas pembenaran
dengan hati, atau hanya penetapan dan pembenaran.
2)
Mereka
berpendapat, iman tidak bertambah dan tidak berkurang, tidak terbagi-bagi,
orang yang beriman tidak bertingkat-tingkat, dan iman semua orang adalah sama.
3)
Mereka
mengharamkan istitsn` (mengucapkan ‘saya beriman insya Allah’) di dalam iman.
4)
Mereka
berpendapat, orang yang meninggalkan kewajiban dan melakukan perbuatan haram
(dosa dan maksiat) tidak berkurang imannya dan tidak merubahnya.
5)
Mereka
membatasi kekufuran hanya pada pendustaan dengan hati.
6)
Mereka
mensifati amal-amal kekufuran yang tidak membawa melainkan kepada kekufuran,
seperti menghina dan mencela (Allah, Rasul-Nya, maupun syari’at Islam); bahwa
hal itu bukanlah suatu kekufuran, tetapi hal itu menunjukkan pendustaan yang
ada dalam hati.
3. Mu’tazilah
Aliran Muktazilah (i'tazala annâ;
"memisahkan diri") muncul di Basrah, Irak, pada abad 2 H.
Kelahirannya bermula dari tindakan Wasil bin Atha' (700-750 M) berpisah dari
gurunya, yaitu Imam Hasan al-Bashri karena perbedaan pendapat. Hasan al-Bashri
berpendapat mukmin yang melakukan dosa besar masih berstatus mukmin. Sementara
Wasil bin Atha' berpendapat bahwa muslim yang berdosa besar bukanlah mukmin
tapi juga bukan kafir.
Tiga hal yang menadi penekanan Mu’tazilah
sehubungan dengan prinsi keadilan yaitu:
1)
Bahwa
Allah mengarahkan makhluk-Nya kepada suatu tujuan dan bahwa Allah menghendaki
yang terbaik bagi hamba-Nya;
2)
Bahwa
Allah tidak menghendaki, dan karena itu tidak memerintahkan, yang buruk;
3)
Bahwa
Allah tidak menciptakan perbuatan hamba-Nya yang baik maupun yang buruk;
manusia itu bebas dan ia menciptakan perbuatannya dan itu menjadi dasar adanya
pahala dan hukuman.
Komentar
Posting Komentar