Islam dalam dunia

 Manusia penghuni Dunia

1.Apa itu Al Baqa?

Al Baqa adalah istilah yang digunakan dalam ajaran Sufi yang berarti "kekalan". Ini merujuk pada keadaan keabadian atau kekekalan dalam Tuhan. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan pengalaman mistik yang mendalam, di mana seseorang merasakan kehadiran Tuhan dengan cara yang sangat intens dan langsung. Dengan kata lain yaitu saat kita sedang beraktifitas kita serasa di perhatikan oleh Allah SWT dimanapun dan kapan pun, contohnya saat sedang salat saat sedang salat itu kita sedang berkomunikasi atau sedang berdoa kepada Allah untuk melancarkan kehidupan kita.

Contohnya pada hadits Rasulullah Saw:

  اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ: الْبَقَرَةَ وَآلَ عِمْرَانَ؛ فَإِنَّهُمَا يَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ، أَوْ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ يُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ؛ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَاحَسْرَةٌ وَلَا تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ “

Artinya: "Bacalah ‘dua tangkai bunga indah’, yakni surat al-Baqarah dan Ali ‘Imran. Sebab, keduanya akan datang pada hari Kiamat laksana penaung, atau seperti awan pelindung, atau seperti kelompok burung yang membeberkan sayap-sayapnya dan membela pembaca keduanya. Maka bacalah surat al-Baqarah, sebab di dalamnya terdapat keberkahan. Sedangkan meninggalkannya adalah kerugian. Bahkan, para pelaku kebatilan (para ahli sihir) pun tak mampu menembusnya,” (HR. Ahmad).

2.Apa itu Al Fana?

Al Fana dalam ajaran Sufi berarti "kebinasaan" atau "kehancuran". Ini merujuk pada pengalaman di mana ego atau identitas pribadi seseorang lenyap dan mereka merasa sepenuhnya menyatu dengan Tuhan. Ini adalah tahap penting dalam perjalanan spiritual seorang Sufi, di mana mereka melepaskan diri dari ikatan duniawi dan beralih ke kehidupan spiritual yang lebih dalam. Setelah mencapai tahap Al Fana, biasanya diikuti oleh tahap Al Baqa, yang berarti "kekalan. Contohnya yaitu jika seseorang sudah berniat untuk bertobat kepada Allah subhanahu wa ta'ala maka dia tidak akan merasa Dia memiliki mata, hidung, mulut dia hanya memiliki Allah subhanahu wa ta'ala sebagai penutup jalannya dan dia tidak akan berpaling dari apapun itu untuk melenceng dari jalan Allah subhanahu wa ta'ala.

Arti Fana dalam Islam

Fana merupakan salah satu sifat yang sangat mustahil dimiliki oleh Allah SWT. Fana artinya lenyap atau rusak dalam Islam. Semua makhluk yang ada di alam semesta ini akan mengalami kerusakan dan kebinasaan.


Namun, hanya Allah satu-satunya Sang Maha Pencipta yang tidak akan lenyap. Tentu tidak dapat diterima akal sehat apabila Allah yang mengendalikan seluruh alam semesta memiliki sifat fana (lenyap).


Bukti bahwa Allah mustahil memiliki sifat fana termaktub dalam firman Allah dalam QS. Ar Rahman ayat 26-27 berbunyi:


(26) كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ

(27) وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ


Artinya: "Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." (QS. Ar Rahman: 26-27).


Apa itu hulul?

Konsep "hulul" dalam ajaran Sufi memiliki beberapa interpretasi dan pemahaman yang berbeda. Salah satu pemikir Sufi terkenal yang dikaitkan dengan konsep ini adalah Al-Hallaj. Al-Hallaj mengajarkan bahwa dalam kehendak Ilahi, manusia sepenuhnya menyatu dengan Tuhan, sehingga setiap kehendaknya adalah kehendak Tuhan. Ini mengarah pada pemahaman tentang kefanaan total kehendak manusia dalam kehendak Ilahi.


Namun, penting untuk dicatat bahwa konsep "hulul" ini kontroversial dan tidak diterima oleh semua aliran Islam. Beberapa mengkritiknya karena dianggap bertentangan dengan konsep monoteisme dalam Islam. Konsep ini membutuhkan pemahaman yang mendalam dan konteks yang tepat untuk dipahami sepenuhnya.


Jika kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang konsep "hulul" dalam ajaran Sufi dan pemikiran Al-Hallaj, kamu dapat membaca beberapa referensi yang saya temukan:

1. "Konsep Hulul Menurut Al-Hallaj Dan Penempatan Posisi Tasawuf" - ResearchGate

2. "Al-Hallaj: Biografi dan Pemikirannya Tentang Hulul" - Pecihitam.org

3. "Konsep Hulul Menurut Al-Hallaj Dan Penempatan Posisi Tasawuf" - Academia.edu

4. "Memahami Puncak maqāmāt Sufi: Ittihad, Hulul, Wahdat Al-Wujud, Wushul" - Tribunnews

5. "Konsep Hulul Menurut Al-Hallaj Dan Penempatan Posisi

 Tasawuf" - Semantic Scholar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Qada dan Qadar?

Tauhid Uluhiyyah dan Tauhid Rububiyah

Kesadaran Manusia yang Kurang Akan Kebersihan Di Semarang