Marifat Kepada Allah

 

Marifat kepada Allah

Pengertian

Makrifat kepada Allah adalah pengenalan terhadap Allah SWT, di mana seseorang mengenal Allah SWT, bersungguh-sungguh beribadah kepada-Nya, dan mengerjakan semua perintah-Nya. Untuk mencapai makrifat kepada Allah, seseorang harus melalui beberapa tahap. Berikut adalah tahapan mencapai makrifat menurut Imam Ghazali

1. Menjaga kesucian hati dan jiwa. Manusia yang jiwa dan hatinya suci akan mengisi aktivitasnya dengan berdzikir kepada Allah. Dengan begitu, kehidupannya akan dipenuhi kearifan dan bimbingan dari-Nya.

2. Fungsi hati merupakan hal yang sangat penting dalam tahap mencapai makrifat. Hati dalam pandangan kaum sufi adalah tempat kedatangan kasyf dan ilhām. Ia pun berfungsi sebagai alat untuk ma’rifat dan menjadi cermin yang memantulkan (tajallī) makna-makna kegaiban.

3. Perpaduan ilmu dan amal. Ilmu dan amal ini disempurnakan dengan akhlak-akhlak yang baik.

4. Menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat.

5. Menjaga diri dari perbuatan yang sia-sia.

6. Menjaga diri dari perbuatan yang merugikan orang lain.

7. Menjaga diri dari perbuatan yang merusak lingkungan.

8. Menjaga diri dari perbuatan yang merusak kesehatan.

9. Menjaga diri dari perbuatan yang merusak keamanan.

10. Menjaga diri dari perbuatan yang merusak ketertiban.

11. Menjaga diri dari perbuatan yang merusak keadilan.

12. Menjaga diri dari perbuatan yang merusak kebenaran.

 

Makrifat pada dasarnya bukan hanya persoalan rohani semata, melainkan bagaimana kemudian dapat menjadi bagian dari kehidupan keseharian. Tingkat makrifat seseorang akan terwujud dalam perilaku dan cara menafsir sebuah fenomena sosial tertentu.

 

Tanda Tanda seseorang telah memiliki marifat kepada Allah

                Makrifat kepada Allah dapat dilihat dari tanda-tanda tertentu pada diri seseorang. Berikut adalah beberapa tanda-tanda seseorang yang memiliki makrifat kepada Allah:

1. Rasa takut yang besar kepada Allah SWT.

2. Berusaha melakukan amalan yang dicintai Allah.

3. Tidak cemas dan tidak khawatir terhadap kehidupan dunia.

4. Selalu berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT.

5. Menjaga hati dan pikiran agar selalu bersih dan terjaga dari godaan syaitan.

6. Menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat.

7. Menjaga diri dari perbuatan yang sia-sia.

8. Menjaga diri dari perbuatan yang merugikan orang lain.

9. Menjaga diri dari perbuatan yang merusak lingkungan.

10. Menjaga diri dari perbuatan yang merusak kesehatan.

11. Menjaga diri dari perbuatan yang merusak keamanan.

12. Menjaga diri dari perbuatan yang merusak ketertiban.

13. Menjaga diri dari perbuatan yang merusak keadilan.

14. Menjaga diri dari perbuatan yang merusak kebenaran.

15. Perilaku dan cara menafsir sebuah fenomena sosial tertentu yang mencerminkan makna-makna kegaiban.

Tanda-tanda makrifat pada diri seseorang juga dapat terlihat pada anggota tubuhnya. Apabila Allah memberikan cahaya makrifat dalam hati seseorang, maka tanda ma’rifat di dalam hati itu nampak diseluruh dzahir kita. Tanda-tanda ma’rifat itu seperti terlihat pada mata, telinga, tangan, kaki atau seluruh anggota tubuh.

 

Perbedaan antara Marifat dengan Ilmu

    Makrifat dan ilmu adalah dua konsep yang berbeda. Berikut adalah perbedaan antara makrifat dan ilmu:

1. Objek pengetahuan: Ilmu berkaitan dengan pengetahuan yang diperoleh melalui olah nalar, sedangkan makrifat berkaitan dengan pengetahuan yang diperoleh melalui olah batin.

2. Metodologi: Ilmu lebih bersifat rasional dan bersifat kulliyyah (menyeluruh), sedangkan makrifat lebih bersifat keyakinan dan bersifat juz iyyah (tertentu).

3. Fokus: Ilmu lebih fokus pada pengetahuan yang bersifat fisik dan mekanik, sedangkan makrifat lebih fokus pada pengetahuan yang bersifat kegaiban.

4. Tujuan: Ilmu bertujuan untuk memperoleh pengetahuan yang menyeluruh dan tersusun, sedangkan makrifat bertujuan untuk mencapai kedekatan dengan Allah SWT.

5. Sumber: Ilmu dapat diperoleh melalui media tertentu atau tanpa media, sedangkan makrifat hanya dapat diperoleh melalui ilham langsung dari Allah SWT setelah hati seseorang menjadi jernih dari segala sikap memandang baik.

6. Peran: Ilmu dapat digunakan untuk memecahkan masalah dunia dan akhirat, sedangkan makrifat dapat digunakan untuk mencapai kedekatan dengan Allah SWT dan memperoleh kebahagiaan hakiki.

 

Dalam Islam, ilmu dan makrifat memiliki peran yang penting dalam kehidupan manusia. Ilmu digunakan untuk memecahkan masalah dunia dan akhirat, sedangkan makrifat digunakan untuk mencapai kedekatan dengan Allah SWT dan memperoleh kebahagiaan hakiki.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Qada dan Qadar?

Tauhid Uluhiyyah dan Tauhid Rububiyah

Kesadaran Manusia yang Kurang Akan Kebersihan Di Semarang